top of page

Kiat Sukses Asian Games 2018 Untuk Event Organizer Indonesia

Writer's picture: AdminAdmin

Masih ingatkah dengan kemeriahan penutupan Asian Games 2018 ? Acara penutupan ini sebagai penanda kesuksesan Indonesia menjadi penyelenggaran Asian Games terbaik dalam sejarah perhelatan kejuaraan olah raga antar bangsa di Asia tersebut. Pesta kembang api menghiasi Stadion Gelora Bung Karno selama upacara penutupan Asian Games 2018 di Jakarta, Minggu (2/9) menjadi sorotan media di seluruh dunia. Sejumlah artis baik lokal dan internasional ikut serta dalam memeriahkan acara penutupan. Apresiasi datang dari seluruh penjuru dunia untuk Event Organizer Indonesia Jakarta, sebagai penyelenggara acara 4 tahunan tersebut.


Belajar Dari Event Organizer Indonesia yang Sukses sebagai Penyelenggara dan Membuat Indonesia sebagai Tuan Rumah Bangga

Ada banyak kisah yang mewarnai Asian Games 2018, dari acara pembukaan yang spektakuler, bersatunya dua Korea dalam naungan bendera unifikasi, fenomena Jojo alias pebuliutangkis Jonatan Christie, skandal memalukan yang menimpa atlet Jepang, hingga pelukan pesilat Hanifan Yudani Kusumah yang ramai menyoroti Indonesia selaku tuan rumah dan salah satu peserta dalam Asian Games 2018.

Hingga ditutup pada 2 September lalu, banyak media asing memberikan tinjauan positif terhadap Tanah Air. Mulai dari prestasi perolehan medali yang tak terduga dengan raihan 31 emas --membuat RI bertengger di peringkat empat-- hingga efisiensi dan efektifitas Jakarta, Palembang, serta kota-kota di sekitarnya selama bertindak sebagai tuan rumah.

Pergelaran Olimpiade Asian Games (2018) tersebut kini telah benar-benar muncul sebagai acara multisport terbesar kedua di dunia. Tidak hanya dalam hal jumlah peserta tetapi juga dalam kualitas atlet dan kemampuan mengorganisasi acara.

Pernyataan di atas merupakan tulisan Nazvi Careem, jurnalis surat kabar ternama Hong Kong South China Morning Post (SCMP) dalam artikelnya yang berjudul 'Asian Games: Sun Yang, Jordan Clarkson and other world-class athletes help Indonesia stage the best Games ever', seperti dikutip pada Senin (3/9/2018).

Careem juga memuji kapabilitas INASGOC sebagai Event Organizer Indonesia atau panitia penyelenggara Sea Games dan terkhusus, puluhan ribu muda-mudi sukarelawan dari Indonesia yang selama dua pekan berperan sebagai 'gerigi roda' kecil guna memuluskan gerak operasional sebuah 'mesin besar' bernama Asian Games 2018.


Dukungan Puluhan Ribu Relawan Adalah Kunci Sukses Acara Penutupan Sea Games


Koran global juga banyak meliput kesuksesan ini, bahkan India Press Trust of India, memberikan ulasan baik dalam artikelnya yang berjudul "Asian Games 2018: Indonesia bids farewell to 15-day sporting extravaganza".


Dukungan dari puluhan ribu relawan yang turut membantu menyukseskan penyelenggalaan Sea Games merupakan kunci dari keberhasilan acara tersebut. Pernyataan tersebut merupakan tulisan Nazvi Careem, jurnalis surat kabar ternama Hong Kong South China Morning Post (SCMP) dalam artikelnya yang berjudul 'Asian Games: Sun Yang, Jordan Clarkson and other world-class athletes help Indonesia stage the best Games ever'.

Dalam artikel tersebut Nazvi Careem juga mengulas kunci sukses perhelatan akbar olah raga di kawasan Asia tersebut.

Para sukarelawan Indonesia yang berjumlah lebih dari 30.000 orang. Ini adalah yang terbaik yang pernah ada dan telah memainkan peranan besar dalam menyukseskan the (Asian) Games.


Tinjauan positif juga datang dari surat kabar ternama Amerika Serikat The New York Times, yang melansir kantor berita AS The Associated Press (AP), dengan memasang tajuk berita yang fantastik. Presiden Dewan Olimpiade Asia, bahkan memuji kesuksesan panitia tersebut dan ungkapan Syekh Ahmad tersebut juga ditulis media AP, seperti dilansir The New York Times.


Ulasan baik juga datang dari surat kabar ternama India New Indian Express, yang mengutip kantor berita United News of India (UNI), dengan memasang tajuk berita berjudul: "Indonesia bids emotional farewell to Asian Games 2018 with fabulous closing ceremony." Indonesia sukses besar sebagai panitia dan tuan rumah. Bahkan saat menggelar upacara penutupan di tengah serangan alam (hujan deras) pada hari terakhir. Alam seolah ikut menjadi saksi untuk menyambut kesuksesan negara mereka dalam menyelenggarakan the (Asian) Games, seperti dilansir The New Indian Express.


Sudah 2 Kali Menjadi Tuan Rumah Asian Games


Bagi penyelenggara upacara penutupan ini adalah akhir dari sebuah kampanye yang intens dan sukses. Indonesia mendapat kesempatan untuk mempersiapkan agenda multi-olahraga terbesar kedua di dunia selama empat tahun, setelah penarikan diri Vietnam. Memiliki dua kota - Jakarta dan Palembang - sebagai tuan rumah adalah yang pertama dalam sejarah. Hal ini juga membuat tugas yang sangat berat dan menjadi semakin sulit, seperti ditulis oleh Press Trust of India menulis, seperti dilansir The New Indian Express.

Indonesia pernah menjadi tuan rumah perhelatan Asian Games setelah Asian Games IV yang diadakan di Jakarta pada tahun 1962. Tahun ini, Tanah Air selesai dan harus puas dengan mendapatkan posisi keempat, dengan perolehan 98 medali (31 emas, 24 perak, 43 perunggu. China tetap mempertahankan gelar juara umum . China mampu membawa pulang koleksi total 289 medali (132 emas, 92 perak, 65 perunggu) --menjadi catatan positif tersendiri bagi negara yang akan menjadi tuan rumah pada 2022.


Kunci Sukses Asian Games dari Ketua Panitia Pelaksana Asian Games 2018


Erick Thohir selaku ketua panitia pelaksana Sea Games mengungkapkan kunci kesuksesan penyelenggaraan Asian Games 2018 di Jakarta dan Palembang. Hajatan akbar ini mampu menarik perhatian masyarakat dan menuai pujian dari negara lain. Persiapan Indonesia menjadi tuan rumah Asian Games 2018 sebebarnya terbilang singkat. Sebab, Indonesia ditunjuk sebagai tuan rumah setelah Vietnam mengundurkan diri. Keputusan itu baru diambil pada Maret 2016. Dalam waktu hanya dua tahun tiga bulan, Inasgoc harus menyiapkan berbagai fasilitas dan saran pendukung untuk menggelar acara ini. Mulai dari renovasi venue, mempersiapkan atlet, hingga mengatasi masalah nonteknis, salah satunya adalah kemacetan di Jakarta.

Di luar dugaan, minimnya waktu persiapan tak jadi rintangan Indonesia sebagai tuan rumah Asian Games 2018. Justru, antusiasme dari masyarakat begitu besar. Mengenai hal itu, Erick mengungkapkan faktor utama yang membuat euphoria Asian Games 2018 begitu terasa. Faktor tersebut adalah kemegahan dari opening ceremony yang dilakukan di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), 18 Agustus 2018.

Menurut Erick, ini adalah key factor yang penting. Upacara pembukaan kita luar biasa, membuat masyarakat sangat percaya bahwa kita bangsa besar. Karena memang dalam pembukaan itu kita melakukan selebrasi Indonesia untuk dunia. Kita menunjukkan identitas kita untuk dunia dengan bangga Erick mengungkapkan hal ini. Opening ceremony Asian Games 2018 memang menghadirkan banyak pujian dari banyak pihak, bahkan juga datang dari luar negeri.

Kemeriahan ceremony tersebut dianggap sudah setara dengan level dunia, bahkan disebut yang terbaik sepanjang sejarah Asian Games. Apalagi, opening ceremony juga menghadirkan sebuah gimmick yang melibatkan Presiden Joko Widodo. Saat itu, Jokowi seakan menunjukkan keahlian menunggangi motor untuk datang dari Istana Bogor menuju SUGBK. Saking hebohnya, opening ceremony masuk dalam kategori trending topic dunia. Ini merupakan salah satu cara untuk membuat acara menarik. Sebagai Event Organizer Indonesia, kita di tuntut untuk menjadi kreatif demi keberhasilan acara. Selain itu kreativitas juga dibutuhkan agar pengunjung atau penonton terkesan terhadap acara yang di buat oleh Event Organizer Indonesia

Rakyat itu tidak bisa dibohongi. Ketika kita memberikan yang terbaik, kita juga perlihatkan bahwa kita bangsa besar, animo dari masyarakat akan datang sendiri. Dan semoga kita terus bersatu ke depannya, harapan ketua panitia Erick Tohir yang juga Ketua Komite Olimpiade Indonesia (KOI) itu menegaskan.


Anda butuh tim xtra ordinary event organizer?

323 views0 comments

Comments


bottom of page